Surat dari Adi Rukun

53785 Viewed Redaksi 0 respond
adirukun_mic-yoga

Adi Rukun, salah satu penyintas dan keluarga korban genosida 1965-1966, saat sidang International People’s Tribunal 1965 Den Haag; untuk siapapun yang berani #Bicara65 #IPT65

 

Kami di sini… Di negeri sendiri…
Hidup dikebiri… Kami di caci…
Kami dimaki… Dicurigai…
Kami diintimidasi… Kami dihabisi
Kami dianggap sampah, jadi tempat sumpah serapah
Kami dinggap mahluk tak berguna dan bukan manusia, karena dianggap durjana
Kami ini juga manusia… Yang punya segala rasa…
50 tahun sudah… Apakah masih belum cukup???
apakah kami harus menanggung salah yang tak pernah kami perbuat???
apakah kami harus menunggu 1000 tahun lagi baru dianggap sebagai manusia???
Apakah kalian belum puas menyiksa kami…
Semua yang kami punya telah kalian miliki…
Harta kami….
Kemerdekaan kami…
Kesucian ibu-ibu kami…
dan semua harga diri kami….
Kami sudah tak punya apa-apa lagi…
Kecuali suara di IPT ini….
Terima kasih dan salam hormat ku: buat hakim, saudara dan orang tuaku para saksi dalam IPT ini
Harapan dan segala doa yang baik selalu dariku
aku menyayangi kalian semua.
Semoga semua air mata yang jatuh ini, membawa kebahagiaan kedepannya, amin.

Don't miss the stories follow YPKP 1965 and let's be smart!
Loading...
0/5 - 0
You need login to vote.
Filed in
ilustrasi: kredit foto Mahy E

G30S/PKI, Gestapu, atau Gestok?

seword_pki-3

Wawancara Dengan Dr Soebandrio, Kepala Badan Pusat Intelijen : Soeharto Memang PKI!

Related posts
Your comment?
Leave a Reply