Artikel

Latest News on Artikel
Bagi Soeharto dan Orde Baru-nya, penghancuran pangkalan PKI, yang diabadikan dalam sebuah monumen besar, menunjukkan dominasi absolut tentara dan bahwa Orde Baru ada di sini untuk tinggal. Gambar: Kuburan Tanpa Tanda
Pembantaian berdarah 1965-66 – di ...

Pembantaian berdarah 1965-66 – di balik kerahasiaan pembunuhan massal...

Oleh Editor PMC – 9 Agustus 2019 ULASAN: Oleh Margaret Scott Bertahun-tahun yang lalu selama kediktatoran Suharto, ketika pembunuhan massal tahun 1965-66 adalah hal yang tabu, saya mewawancarai Pramoedya Ananta Toer, salah satu penulis terhebat di Indonesia, yang hidup di bawah tahanan... read more »

Sumber foto: https://javapost.nl/2016/02/03-sarangan
Red Drive Proposals dan Kesaksian Soemar...

Red Drive Proposals dan Kesaksian Soemarsono

Pertemuan Sarangan, 21 Juli 1948 “…Salah satu kejelekan dari Mohammad Hatta, kalau berunding dengan musuh, dia itu suka bikin perundingan tertutup. Bikin perundingan dengan imperialis yang hasilnya tidak diumumkan ke publik. Tidak seperti Bung Amir yang perundingannya terbuka, semua... read more »

Dalam pembantaian 1965-66, yang menjadi korban adalah orang-orang yang menjadi bagian dari PKI serta orang-orang yang dituduh sebagai komunis.
Pembantaian di Indonesia 1965–1966

Pembantaian di Indonesia 1965–1966

Pembantaian di Indonesia 1965–1966 adalah peristiwa pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh komunis di Indonesia pada masa setelah terjadinya Gerakan 30 September (G30S/PKI) di Indonesia. Diperkirakan lebih dari setengah juta orang dibantai dan lebih dari satu juta orang dipenjara... read more »

Sri dan orangtuanya, ayahnya dalam seragam petugas kepolisiannya.
Teror di Tandes

Teror di Tandes

oleh Dahlia Gratia Setiyawan – 24 Jan 2010 Pada hari-hari segera setelah 1 Oktober 1965, unit tentara dan warga sipil di Surabaya – yang dikenal sebagai basis PKI – mulai bergerak melawan Partai Komunis Indonesia (PKI). Penangkapan orang-orang yang dicurigai sebagai anggota... read more »

Dalam foto 4 September 2016 ini, Sabar, mantan tahanan politik yang dipenjara selama delapan tahun tanpa diadili karena menjadi anggota Front Petani, salah satu organisasi massa Partai Komunis Indonesia, berjalan di hutan jati tempat kuburan massal berlokasi, di Darupono, Jawa Tengah, Indonesia.
[Kredit Gambar: AP Photo / Dita Alangkara]
Ke Pulau Buru: Perjalanan ke Sisi Gelap ...

Ke Pulau Buru: Perjalanan ke Sisi Gelap Masa Lalu Indonesia

Oleh Duncan Graham – 07 Mei 2019 Kisah Mars Noersmono adalah kisah orang pertama tentang rasa malu suatu bangsa. Mars Noersmono memiliki kisah yang ingin dia ceritakan. Ini sangat mengganggu – kisah horor dan keberanian, keputusasaan, dan ketahanan. Meskipun terutama tentang masa lalu... read more »

Subscribe to Opini

Opini

MARTIN ALEIDA: Penulis buku "Tanah Air Yang Hilang" Martin Aleida tengah memaparkan pandangannya (15/11/2017) di depan aktivis dan mahasiswa Indonesia di Leiden. [Credit-Photo: Tossy]

Martin Aleida: “Kejahatan Itu Harus Dibuka”

Aboeprijadi Santoso “Hatta dan Sjahrir ditawan Belanda di Boven Digul. Selama itu, mereka digaji dan boleh baca buku. Itu Belanda yang menjajah kita 350 tahun”. Begitu ujarnya. Bagaimana... read more »

Kredit Ilustrasi: Alit Ambara [nobodycorp]

Hilang dan Mati Pasca 65

15 November 2017 | Gde Putra  TIDAK ada keraguan bahwa jumlah korban kekerasan Peristiwa G30S 1965, sangatlah luar biasa besar. Namun, yang masih samar adalah kepastian kabar kematian korban peristiwa itu sendiri, karena seringkali bersumber pada desas desus tanpa bukti serius. Selain itu, pihak keluarga belum pernah melihat mayat anggota... read more »

Adam Malik Direkrut CIA ?

cia_adammalik_wikipedia

Tokoh yang mendapat gelar Pahlawan Nasional di tahun 1998 ini disebut pernah direkrut oleh CIA  “Adam Malik adalah pejabat Indonesia tertinggi yang pernah... read more »

7 Masalah HAM untuk Komnas HAM

Haris Azar [Foto: Istimewa]

Oleh: Haris Azar* Persoalan-persoalan tersebut tidak berdiri sendiri, mereka saling beririsan satu dengan lainnya. Hal ini menunjukkan kompleksitas pelanggaran... read more »

Kesia-siaan Politik Arsip 1965

dw_303

31.10.2017  | Penulis: Geger Riyanto “Mereka yang tidak belajar dari sejarah terkutuk akan mengulang kesalahannya.” George Santayana, filsuf. Opini Geger... read more »

More from Artikel

Sebuah papan iklan di Tel Aviv untuk "Eva Stories," sebuah proyek pendidikan Holocaust. KreditKreditDan Balilty untuk The New York Times

Kisah Holocaust untuk Generasi Media Sosial

Oleh Isabel Kershner* – 30 April 2019 JERUSALEM – Posting Instagram remaja ini mulai dengan cukup menyenangkan. Eva Heyman, yang baru saja mendapatkan tumit pertama untuk... read more »

saras-dewi-JP

Hak Asasi Manusia dan Ambivalensi Politik

Oleh SARAS DEWI, Dosen Filsafat Universitas Indonesia – 20 April 2019, 18:35:10 WIB INGAR bingar pilpres dan pileg akhirnya usai sudah. Indonesia telah melaksanakan pemilu. Tapi,... read more »

KEYANG: Jembatan Keyang, saksi bisu pembantaian massal para korban Tragedi 65 di Jetis, Ponorogo [Foto: Humas YPKP 65]

Dari Koblen ke Nusakambangan dan Buangan Pulau Buru [2]

Kisah Tapol Pulau Buru Musibah Pertama Unit S Pada keesokan paginya beberapa Tapol diperintahkan kembali ke Namlea untuk mengambil barang-barang yang masih tertinggal di kapal. Rudy... read more »

KEYANG: Jembatan Keyang, saksi bisu pembantaian massal para korban Tragedi 65 di Jetis, Ponorogo [Foto: Humas YPKP 65]

Dari Koblen Ke Nusakambangan dan Buangan Pulau Buru [1]

Kisah Tapol 65 Ponorogo Rumah kontrakan itu tak seberapa besar, bahkan tergolong kecil. Petaknya hanya terdiri dari kamar tidur dan ruang dapur. Bagian depan serupa teras yang hanya muat... read more »

bril.com

Mengenang Genosida Indonesia, 53 Tahun Kemudian

dalam Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde / Jurnal Ilmu Humaniora dan Ilmu Sosial Asia Tenggara Penulis: Grace Leksana 1   | 19 Mar 2019   Djoko Sri Moeljono, Pembuangan Pulau... read more »