Ziarah, Doa, Tabur Bunga di Kuburan Massal Pati *Mengenang Korban 65 di Hari 75 Tahun Kemerdekaan RI

1276 Viewed Redaksi 0 respond
Screen Shot 2022-01-07 at 2.31.55 AM

Pati 17/08/2020 (YPKP65 dok.)
 
Menyusuri jalan setapak di balik hutan jati, hutan karet dan semak-semak pohon singkong di “Hutan Pekainan” Grogolan, wilayah Perkebunan Perhutani Kali Telo Kabupaten Pati. Di situlah tidak kurang dari 15 orang yang dituduh anggota PKI pengikut Presiden Sukarno, dieksekusi tanpa tahu kesalahannya apa.
 
Seorang saksi mata Pak Jasi (70 tahun) menceritakan.
 
Ketika itu pada bulan Oktober/November 1965 ia bekerja di perkebunan karet, diperintahkan oleh aparat militer melalui mandor perkebunan untuk bersama teman-teman sekerja di perkebunan karet menggali lubang dengan ukuran: panjang 3 meter, lebar 3 meter dan kedalamannya 9 meter. Penggalian lubang sedalam itu menurut yang memerintahkannya untuk mencari tambang minyak tanah. Ternyata bukan untuk mencari tambang minyak namun digunakan untuk mengubur orang-orang yang dieksekusi dengan cara ditembak. Para korban dalam posisi diikat tangannya di belakang punggung, kemudian diberondong dengan senjata api. Ia tahu persis jumlahnya ada 15 orang.
 
Pak Jasi sendiri akhirnya ditahan juga dan dibuang ke Pulau Buru selama 11 tahun tanpa proses hukum. Ia hanya untuk menggantikan ayahnya yang dicari oleh militer, tidak ketemu. Ia bersama adik perempuan dan ibunya ditahan dengan alasan menggantikan sang ayah. Setelah ayahnya ditangkap, hanya ibunya yang dibebaskan. Pak Jasi ditahan di Pulau Buru selama 11 tahun. Sedangkan adiknya ditahan di Penjara Plantungan juga selama 11 tahun.
 
Masih di wilayah perkebunan karet Kalitelo, seorang saksi menceritakan ada tempat eksekusi lain dimana 40 orang menjadi korbannya. Tiap malam terdengar rentetan tembakan eksekusi.
Masyarakat desa sekitar perkebunan karet menyebutnya “Hutan Peka’inan” saking banyaknya orang-orang yang dituduh sebagai anggota PKI dibunuh dan dikuburkan di hutan tersebut.
 
YPKP 65 Cabang Pati mencatat dan telah melaporkan kepada Komnas HAM, ada 6 lokasi lain sebagai tempat dikubur/dibuangnya jenasah orang-orang yang dituduh sebagai anggota PKI/pendukung Presiden Sukarno, yaitu:
1. Perkebunan Lamin Regaloh Kecamatan Telogo Wungu,
2. Kebun Kopi Jolong Guwo Telogo Wungu,
3. Hutan Barisan Jegong, Jaken
4. Perkebunan Brati desa Brati Kayen
5. Hutan Panggang Kreteg Abang Kayen
6. Jembatan Kali Bengawan Solo di kota Cepu.
 
Dua lokasi yang sudah disebut di muka yaitu di Hutan Pekainan Kalitelo dan Grogolan. Semuanya ada 8 lokasi.
 
Salah satu korban yang dikenalnya yaitu Pak Matari suami dari Ibu Mustika, ayah dari saudara Handoyo Triatmoko. Handoyo yang ketika 1965 baru berusia 1 tahun ikut ayah dan ibunya ditahan di Gedung Baperki maupun Kodim Pati.
 
Pada hari istimewa proklamasi kemerdekaan RI ke 75, 17 Agustus 2020 pukul 10.30 – 12.00 ini, puluhan korban, keluarga dan saksi peristiwa 1965 bersama YPKP65 Cabang Pati mendatangi lokasi untuk mengenang dengan cara menabur bunga, mengirim Doa, refleksi dan bertestimoni.
 
Pak Supardi Ketua YPKP65 Cabang Pati yang juga mengenal bahkan ada hubungan keluarga dengan salah satu korban yang dieksekusi di tempat ini sampai mengucurkan air mata ketika mengenang peristiwa 1965.
 
Bedjo Untung dari YPKP 65 Pusat dalam Doanya, mengatakan:
” ….. yang terbaring di sini adalah putra putri terbaik negeri ini. Mereka yang telah berkorban segalanya untuk Tanah Air. Mereka yang sesungguhnya pahlawan sejati…….”
Salam tetap teguh,
(bj)
118216592_10217634078183666_2689688548663450880_n 117727957_10217634078503674_4843338262929437741_n 118170778_10217634075663603_575159790329976468_n 118035003_10217634074463573_615185688732223310_n
 
Keterangan:
Gambar-gambar/video hasil jepretan Sineas Patar Simatupang dan dok.bj. ypkp65
Video editor: Adi Wijaya

 

Don't miss the stories follow YPKP 1965 and let's be smart!
Loading...
0/5 - 0
You need login to vote.
Filed in
Seorang anggota EAAF yang bekerja di penggalian. Foto dibagikan secara publik di Facebook .

Tim Antropologi Forensik Argentina mendokumentasikan pelanggaran HAM yang dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian

Screen Shot 2022-01-05 at 1.27.11 PM

Ibu Supanah Perempuan Tangguh Dari Pati *Ia meyakini suaminya di eksekusi dan dikuburkan di kuburan massal wilayah Pati

Related posts
Your comment?
Leave a Reply