Anti Orba
![BEDJO UNTUNG: Ketua YPKP 65 Bedjo Untung dalam sesi tanya-jawab pada kuliah umum HAM bersama Prof Eric Stover dari UC Berkeley, School of Law [Foto: Marsha Augekin]](https://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2017/12/bu_tertore-100x75.jpeg)
Prof Eric Stover: “We may forgive but we may not forget”
Tak kurang dari 150 peserta mengikuti Kuliah Umum Hak Asasi Manusia yg diselenggarakan oleh Yap Thiam Hien Foundation di Balai Agung DKI Jakarta pada Senin (4/12). Kuliah umum bertema “Taking the Gloves Off: the US, Torture and the War on Terror” menghadirkan Prof Eric Stover yang... read more »
![MARTIN ALEIDA: Penulis buku "Tanah Air Yang Hilang" Martin Aleida tengah memaparkan pandangannya (15/11/2017) di depan aktivis dan mahasiswa Indonesia di Leiden. [Credit-Photo: Tossy]](https://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2017/12/martin_buku-100x75.jpg)
Martin Aleida: “Kejahatan Itu Harus Dibuka”
Aboeprijadi Santoso “Hatta dan Sjahrir ditawan Belanda di Boven Digul. Selama itu, mereka digaji dan boleh baca buku. Itu Belanda yang menjajah kita 350 tahun”. Begitu ujarnya. Bagaimana dengan penguasa Indonesia, bagaimana bangsa kita? Dengan kata lain, bagaimana moral para pencipta kamp... read more »

YPKP 65 Temukan 16 Lokasi Kuburan Massal Baru Korban Tragedi 1965
MOH. NADLIR | 15/11/2017, 14:24 WIB JAKARTA – Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YPKP 65) kembali melaporkan temuan lokasi kuburan massal baru di Indonesia kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM). Ketua YPKP 65 Bedjo Untung mengatakan bahwa pihaknya menemukan... read more »
![TEGOWANU: Parit di tepian jalan raya antara jembatan Rowo hingga perempatan Daplang, menurut saksi sejarah, merupakan areal memanjang tempat pembuangan mayat-mayat korban Tragedi 1965. Pembantaian besar-besaran berlangsung, terutama melalui operasi militer "Sapu Jagat" yang baru berhenti pada 1969, menjelang kunjungan utusan PBB, Poncke Princen [Foto: Humas YPKP'65]](https://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2017/11/IMG_2955-100x75.jpg)
Jejak Kuburan Massal Purwodadi [1]
Pada akhir Oktober 2017 Tim YPKP 65 menelusuri sebagian dari 16 titik kuburan massal (mass-graves) yang tersebar di “basis merah” seputar Purwodadi Grobogan, Jawa Tengah. Kuburan korban Tragedi 65 dan tempat-tempat pembantaian massal ini merupakan “temuan spektakuler” YPKP 65, yang awalnya,... read more »

Pengakuan Anggota Cakrabirawa: Di Lubang Buaya Hanya Ada Militer
Jumat, 20 Okt 2017 17:05 WIB | Muhamad Ridlo Susanto “Saya hanya diperintah Letkol Untung supaya ikut ke Lubang Buaya. Di sana adanya ya militer dari Angkatan Udara, Angkatan Darat, Brigif.” Purbalingga – “Saya berkali-kali mengatakan tidak tahu masalah G30S. Saya hanya diperintah... read more »
More from Anti Orba

Pengakuan Anggota Cakrabirawa: Kalau Minta Ampun ke Soeharto, Lebih Baik Saya Mati
Jumat, 20 Okt 2017 16:40 WIB | Muhamad Ridlo Susanto “Kalau suruh minta ampun kepada Pak Soeharto, ya maaf lebih baik saya ditembak mati saja. Bagi saya haram. Saya sudah sakit... read more »

Jendral! Puisi solidaritas dari Timor-Leste untuk para korban tragedi 1965 di Indonesia
10 Oktober 2017 “Ketika jurnalisme diam, sastra harus berbicara,” dalam kata-kata penulis Indonesia Seno Gumira Ajidarma, yang melaporkan tentang pembantaian Santa Cruz 1991 di... read more »

Kerugian Nasional Akibat Genosida Politik 1965-1966
Bonnie Triyana | Senin 02 Oktober 2017 WIB Melihat lebih luas peristiwa G30S 1965 dan huru-hara 1965-1966. Menghindari sindrom miopik dan parokial. ADA dua arus besar penafsiran dalam... read more »

Amanat Jasmerah dari Jenderal Post-Truth
1 October 2017 | Windu Jusuf DI LUAR makam Presiden Soekarno, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan kepada seorang wartawan yang bertanya tentang keberatan sejumlah pihak,... read more »

Ditangkap Karena Dekat Soekarno, Di Pulau Buru Dekat Pramoedya
28 September 2017 Peristiwa Gerakan 30 September 1965 telah mengubah jalan hidup seorang Oie Hiem Hwie, bekerja sebagai wartawan surat kabar “Trompet Masjarakat” pada zaman orde lama membuatnya... read more »