Tag Archives Persekusi

PERTEMUAN TERTUTUP: Temu Korban Tragedi 65 antara Ketua YPKP 65 Pusat, Bedjo Untung, Soe Tjen Marching dan Oei Hiem Hwie pemilik Rumah Perpustakaan "Medayu Agung" di kawasan Rungkut Surabaya [Foto: Humas YPKP 65]
Ancaman Persekusi di Temu Korban 65 Sura...

Ancaman Persekusi di Temu Korban 65 Surabaya

Jam 09.50 wib Sabtu (22/6) pagi itu pintu pagar rumah perpustakaan Medayu Agung di kawasan Rungkut digoyang orang tak dikenal. Ada 5 orang berjajar di balik pagar, masih ada juga beberapa lainnya bergerombol di seberang jalan terhalang pos jaga perumahan Medayu Dian Regency. Tak lama kemudian... read more »

SUDARNO: Mantan tahanan politik (tapol) 65, Sudarno, yang menjadi penyembuh terapi akupunktur tengah melakukan pemeriksaan awal sebelum terapi dijalankan [Foto: Humas YPKP 65]
Dari Penyintas Tragedi 65 ke Penyembuhan...

Dari Penyintas Tragedi 65 ke Penyembuhan Trauma [1]

Adalah Sudarno, penyintas tragedi 1965 dari Kajen yang jadi penyembuh bagi korban dan penyintas lainnya. Ia dikenal luas, terutama di kalangan mantan tahanan politik (eks Tapol) di wilayah Pekalongan Jawa Tengah. Pada 1979, selesai ia dibebaskan dari 9 tahun menghuni “inrehab” (kamp kerja... read more »

SAYUDI:  Sayudi, 84 tahun (berdiri nomor 2 dari kanan) dalam foto bersama Ketua YPKP 65 Bedjo Untung yang berkunjung ke Brebes [Foto: Humas YPKP 65]
Jejak “Ruyung Kawung” di Sindangheula...

Jejak “Ruyung Kawung” di Sindangheula

 Catatan Tragedi 1965-66 Sindangheula Tragedi 1965 di Sindangheula menyisakan trauma mendalam di kalangan korban. Di perbatasan Jawa Barat dan Tengah yang masuk wilayah Brebes ini pun berlangsung perburuan atas orang-orang yang dituding komunis. Tudingan ini, tak lain, menjadi legitimasi buat... read more »

AMIR SJARIFOEDDIN: Menziarahi makam Amir Sjarifoeddin di Karanganyar, Surakarta [Foto: Kostrad Priya]
19 Desember 1948 | Amir Sjarifuddin Diek...

19 Desember 1948 | Amir Sjarifuddin Dieksekusi Mati

  Catatan: Martin L Hari ini tepat 70 tahun lalu Amir Sjarifuddin bersama 10 orang kawannya menjalani eksekusi mati di desa Ngaliyan, Karanganyar. Sebelum ditembak, Amir dkk dibariskan di tepi lubang besar yang dipersiapkan sebagai kuburan bagi mereka. Sambil berbaris mereka menyanyikan lagu... read more »

JEJU 4.3: The Chairperson of the Central 65 YPKP, Bedjo Untung, delivered an International Conference speech and lecture material at the "Jeju4.3 International Conference for the 70th Anniversary" event in the island city of Jeju, South Korea (4/10). [Photo: YPKP'65]
Indonesian Genocide 1965: Cold War and T...

Indonesian Genocide 1965: Cold War and The United States Responsibility

by: Bedjo Untung Preliminary Dear the participants of the International Symposium  for Truth and Justice Jeju 4.3, – towards the sustainable justice. First of all, I thank you so much for the opportunity given to me so that I can stand up in front of you to deliver my speech concerning the... read more »

dhian

Negara (Masih) Mengukuhkan Kecemasan Massal

Dhianita Kusuma Pertiwi | September 30, 2018 Bagi beberapa kelompok masyarakat di Indonesia, memasuki bulan September di setiap tahun terasa lebih menarik daripada perayaan kemerdekaan... read more »

Ilustrasi: Mohammad Hatta [Photo-Credit: Fakta Tokoh]

Tangan Mohammad Hatta Berlumuran Darah Dalam Peristiwa Madiun

  Oleh: Martin L Dinihari 19 September 1948, Brigade 29 yang bermarkas di Pabrik Gula Redjoagung Madiun melucuti senjata pasukan tak dikenal yang menggunakan ikat kepala merah dan... read more »

ilustrasi : [googling]

“Jenderal, di manakah kubur mereka..?” [1]

Oleh: Yoseph T Taher 1 Oktober 1965 merupakan titik awal masa kegelapan bumi Indonesia. Enam Jenderal, petinggi Angkatan Darat Indonesia, diculik dan dibunuh oleh para militer dibawah... read more »

(credit: parole.wordpress)

Menyaksikan jiwa-jiwa yang dibantai: Mengajarkan Tragedi 1965 melalui Sastra

  Oleh: Yoseph Yapi Taum 1 ABSTRAK Pembelajaran rekonsiliasi mengenai tragedi 1965 dapat dilakukan melalui sastra. Tiga buah karya sastra berbentuk cerpen yang berlatar belakang... read more »

CINDAGA: Runtuhan Jembatan Cindaga yang ambrol pada 27 Juni 2011 kini tinggal puingnya. Tetapi jembatan ini menyimpan kisah tragedi pembantaian tak kurang dari 300-an Tapol 65 . Seseorang penyintas tragedi 65 menunjukkan bekas lokasi hanyutnya mayat korban pembantaian [Foto: Humas YPKP 65]

Kisah Kelam Jembatan Cindaga

Senin, 27 Juni 2011 pagi itu cerah ketika Sumarno (kini 39 tahun) warga Banyumas asal Desa Rawalo berada di atas jembatan Serayu setelah memarkir motor Supra miliknya. Masa itu orang memanfaatkan... read more »