Opini
Pembunuhan Massal 1965: Bermula dari Aceh, Diulangi selama DOM
Buku ’65 yang Terbit pada 2018 Oleh: Irma Garnesia, Jess Melvin – 26 Desember 2018 The Army and the Indonesian Genocide merekonstruksi peristiwa pembantaian 1965-66 melalui dokumen-dokumen resmi militer. Suatu hari pada 2010, saya kembali dari bekas gedung arsip setempat bersama... read more »
Negara (Masih) Mengukuhkan Kecemasan Massal
Dhianita Kusuma Pertiwi | September 30, 2018 Bagi beberapa kelompok masyarakat di Indonesia, memasuki bulan September di setiap tahun terasa lebih menarik daripada perayaan kemerdekaan pada bulan sebelumnya. Jika pencapaian kemerdekaan negara pada 17 Agustus 1945 telah dianggap sebagai suatu hal... read more »
Sekilas Tempo Doeloe [4]
Membebaskan Aidit dan Ruslan Widjajasastra Oleh: Andreas JW Entah ini karena faktor kebetulan atau memang sudah diperhitungkan, hanya selang beberapa jam setelah eksekusi terhadap 11 tapol tersebut dilaksanakan; pagi-pagi buta, tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan aksi militernya, menyerbu... read more »
Sekilas Tempo Doeloe [3]
Oleh: Andreas JW Gagal Menyelamatkan Bung Amir Di tengah-tengah kerja keras mengkonsolidasi partai, suatu hari saya mendapat informasi dari seorang kader partai bernama Slamet Mamik alias Pak Wardojo, suami dari Ibu Marni. Kader satu ini punya jaringan cukup luas. Dia juga handal menyusup dan... read more »
Sekilas Tempo Doeloe [2]
Menjadi Sekretaris SC Sekitar akhir tahun 1946 atau awal tahun 1947, ketika itu saya masih sebagai kader muda partai, di Solo diselenggarakan Konferensi Nasional PKI, bertempat di Sitihinggil Kraton Kasunanan Surakarta. Konfernas kemudian dinyatakan sebagai Kongres IV, karena menghasilkan... read more »
More from Opini
Sekilas Tempo Doeloe [1]
Oleh: Andreas JW Mengenal Alimin Kira-kira awal 1946, pimpinan Jawatan Penerangan Jawa Tengah, Suwito Kusumowidagdo; mendengar kabar ada seorang tokoh komunis Angkatan 1926, bernama Alimin;... read more »
Tangan Mohammad Hatta Berlumuran Darah Dalam Peristiwa Madiun
Oleh: Martin L Dinihari 19 September 1948, Brigade 29 yang bermarkas di Pabrik Gula Redjoagung Madiun melucuti senjata pasukan tak dikenal yang menggunakan ikat kepala merah dan... read more »
100 Tahun Maestro Hendra Gunawan
Catatan: Misbach Tamrin* Dalam khazanah senirupa modern Indonesia yang telah mentradisi dalam sejarah. Kita punya 3 tokoh seniman perupa senior (old-master). Yaitu Affandi, Sudjojono dan... read more »
“Jenderal, di manakah kubur mereka..?” [3]
Oleh: Yoseph T Taher Dari nama-nama yang ditelusuri oleh para tapol di RTM/TPU Pekanbaru setelah “pembebasan umum” yang terpaksa dilakukan oleh Pemerintah Soeharto pada 20 Desember... read more »
“Jenderal, di manakah kubur mereka..?” [1]
Oleh: Yoseph T Taher 1 Oktober 1965 merupakan titik awal masa kegelapan bumi Indonesia. Enam Jenderal, petinggi Angkatan Darat Indonesia, diculik dan dibunuh oleh para militer dibawah pimpinan... read more »