Artikel
Alimin Periode 1946-1950: Pertemuan dengan Sultan HB IX [3]
oleh: Andreas JW Pertemuan dengan Sultan HB IX Sejak perjanjian KMB disepakati, situasi menjadi relatif lebih aman. Perkembangan baru ini tidak luput dari pembahasan OSC Boyolali dan Pak Alimin, tentang kemungkinan Alimin kembali ke Solo. Lalu ditanyakan kepada SC Surakarta, mengenai kesiapannya.... read more »
Alimin Periode 1946-1950: Mengevakuasi ke Boyolali [2]
Mengevakuasi ke Boyolali [2] oleh: Andreas JW “Begitu kami sampai di markas batalyon, saya sangat kaget, ternyata yang lebih dulu keluar dari ruang kerja Digdo kok malah Alimin… Tampaknya mereka berdua baru saja melakukan suatu pembicaraan penting. Tetapi, karena waktu itu fokus kami... read more »
Alimin Periode 1946-1950: Humoris dan Halus Tutur Katanya [1]
oleh: Andreas JW Humoris dan Halus Tutur Katanya Sekira awal 1946, Suwito Kusumowidagdo, kepala Jawatan Penerangan Jawa Tengah, mendengar kabar ada seorang tokoh partai Angkatan 1926, bernama Alimin; pulang ke kampung halamannya, di Solo. Kabar ini diketahui lewat pemberitaan di sejumlah koran dan... read more »
1965 dan Mereka yang Berani Merawat Ingatan
6 Desember 2019 –Lilik HS Pekan lalu, tiga hari berturut-turut saya lari pagi keliling kompleks Universitas Sebelas Maret, Solo. Saya menikmati suasana kampus yang akronimnya kerap memicu perdebatan itu. Udara masih segar. Nyaring ocehan burung, rontokan bunga angsana yang berwarna kuning cerah... read more »
Hubungan yang kompleks
Oleh Grace Leksana – 01 Des 2019 Ketika orang Indonesia bergerak semakin jauh dari tahun 1965, para sarjana dan aktivis mulai meningkatkan kesadaran tentang risiko ‘melupakan bersama’: situasi yang disebabkan oleh negara di mana kekerasan 1965-66 terhadap Kiri dan kaum komunis... read more »
Opini
Tragedi 1965?
Sebuah pertanyaan besar perlu dikedepankan: apakah malapetaka kemanusiaan pada 1965-1968 adalah sebuah tragedi? Oleh Max Lane PADA tahun 1972 sebagai mahasiswa sarjana yang sedang menulis skripsi,... read more »
Jejak Mao dalam Kitab Gerilya TNI
18 August 2019 – Windu Jusuf SEBUAH tesis setebal 156 halaman diuji pada 1 Juni 2001 dan dinyatakan lulus. Penulisnya, Michael Boden, kembali memperoleh titel master setelah mendapat yang pertama dari Vanderbilt University pada 1997. Penelitian Boden menguak kiprah Friedrich Engels sebagai pemikir dan praktisi militer. Dalam bab pembuka, ia... read more »
Hak Asasi Manusia dan Ambivalensi Politik
Oleh SARAS DEWI, Dosen Filsafat Universitas Indonesia – 20 April 2019, 18:35:10 WIB INGAR bingar pilpres dan pileg akhirnya usai sudah. Indonesia telah... read more »
In Memoriam Soemarsono: Tokoh Madiun 1948, Penggagas Ha...
Wilson Obrigados* | 11 Januari 2019 Pagi 8 Januari 2019, saya menelepon Panti Soemarsono, menyampaikan rasa duka cita yang dalam ketika mendengar Soemarsono... read more »
Pembunuhan Massal 1965: Bermula dari Aceh, Diulangi sel...
Buku ’65 yang Terbit pada 2018 Oleh: Irma Garnesia, Jess Melvin – 26 Desember 2018 The Army and the Indonesian Genocide merekonstruksi peristiwa... read more »
Wawancara
Wawancara Dengan Dr Soebandrio, Kepala Badan Pusat Intelijen : So...
BY: ERIKA EBENER | SEPTEMBER 27, 2017 simak pula kompilasi Tragedi Menteri Luar Negeri Indonesia* dr. Soebandrio [Indonesian minister caught in a cold-war clash**] Itu judul yang... read more »
Mereka Menghormati Saya Sebagai Indonesia
Oleh Martin Aleida Tak mudah untuk memenangkan hati seseorang yang terdampar selama setengah abad di daratan luas dan jauh. Apalagi dalam pertemuan pertama. Nasib baik terkadang datang tanpa mengetuk pintu. Memenuhi keinginan saya untuk mewawancarainya, Sugiyono mengajak berjalan kaki dalam rintik hujan musim rontok menuju sebuah café sederhana... read more »
[WAWANCARA] Simposium Tragedi 65, Ini Rekomendasi Tim P...
Kamis, 19/05/2016 21:15 WIB | Oleh: Ika Manan KBR, Jakarta – Selama sekira satu bulan, tim perumus menggarap rekomendasi pasca Simposium Nasional ... read more »
Aiko Kurasawa: Akui Pembantaian, Baru Rekonsiliasi
Rabu 07 Oct 2015, 11:40 WIB Jakarta – Jakarta, bagi Aiko Kurasawa, sudah seperti kampung halamannya yang kedua. Sejak 1972 hingga sekarang, di usia... read more »
G30S, Omar Dani: Pesta di Lubang Buaya Itu Isapan Jempo...
KAMIS, 01 OKTOBER 2015 | 20:05 WIB TEMPO.CO, Jakarta -Buku “Pergunakanlah Hati, Tangan dan Pikiranku: Pledoi Omar Dani” adalah satu dari sekitar... read more »
More from Artikel
YPKP 65 Gagas Konsep Pariwisata Edukatif di Kota Tangerang
November 22, 2019 TANGERANG – Banyak jenis-jenis pariwisata di Kota Tangerang, hal tersebut jelasnya mengkonsepkan sebuah profil dan identitas kota terkait. Namun, banyak hal yang tidak... read more »
“Saya Bukan Kriminal”
Oleh: Andre Barahamin | 26 April 2019 Seorang anak muda, dipenjara dengan semena-mena dan mesti menjalani hidup penuh diskriminasi karena terseret pusaran pembantaian manusia Indonesia di... read more »
Membunuh Palu Arit di Utara Celebes
Oleh: Andre Barahamin – 7 November 2019 Beberapa orang, bercerita tentang masa-masa kritis di awal Oktober 1965. Mengisahkan teror yang berlangsung di jazirah utara Sulawesi. MAHADI... read more »
Fitnah dalam Sejarah Tari Harum Bunga
Oleh: Indira Ardanareswari – 28 Oktober 2019 Kisah fitnah tentang perempuan-perempuan yang melakukan tarian telanjang Harum Bunga semakin langgeng dalam narasi sejarah Orde... read more »
Jagal Bernama Anwar Congo Itu Telah Pergi, Tapi Luka Tragedi 1965...
Oleh Adi Renaldi – 28 Oktober 2019, 3:43pm Presiden Joko Widodo makin terlihat tak peduli pada penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat di periode kedua. Mobilisasi anggota ormas membantai... read more »