Artikel

Latest News on Artikel
70Tragedi-MAX
Tragedi 1965?

Tragedi 1965?

Sebuah pertanyaan besar perlu dikedepankan: apakah malapetaka kemanusiaan pada 1965-1968 adalah sebuah tragedi? Oleh Max Lane PADA tahun 1972 sebagai mahasiswa sarjana yang sedang menulis skripsi, saya mengumpulkan materi di Bali. Topik skripsi saya berkaitan dengan sejarah politik Bali. Pada saat... read more »

Malam 30 September 1965: Sukarno di rumah Dewi; Soeharto menunggu anaknya yang sakit di RSPAD, lalu pulang ke rumahnya. tirto.id/Deadnauval
30 September 1965 | Drama G30S 1965: di ...

30 September 1965 | Drama G30S 1965: di Mana Mereka di Malam Jahanam Itu?

Oleh: Petrik Matanasi – 30 September 2019 Malam 30 September 1965, Soeharto tidur di rumahnya, begitu juga para jenderal yang diculik. Sementara Sukarno di rumah istri mudanya. Malam itu, 30 September 1965, tepat hari ini 54 tahun lalu, sang jenderal terpaksa harus berada di Rumah Sakit Pusat... read more »

indonesia-killing
Memetakan pembunuhan 1965-66 di Jawa Tim...

Memetakan pembunuhan 1965-66 di Jawa Timur

26 Sep 2019 | Oleh: Siddarth Chandra Sejak jatuhnya Suharto pada tahun 1998, banyak yang telah ditulis tentang pembunuhan yang terkait dengan apa yang disebut Gerakan 30 September. Suatu badan kerja yang tumbuh telah muncul yang menggambarkan pengalaman orang-orang yang sering tidak bersalah yang... read more »

Ilustrasi oleh Deadnauval
Jejak Mao dalam Kitab Gerilya TNI 

Jejak Mao dalam Kitab Gerilya TNI 

18 August 2019 – Windu Jusuf SEBUAH tesis setebal 156 halaman diuji pada 1 Juni 2001 dan dinyatakan lulus. Penulisnya, Michael Boden, kembali memperoleh titel master setelah mendapat yang pertama dari Vanderbilt University pada 1997. Penelitian Boden menguak kiprah Friedrich Engels sebagai... read more »

Sumber foto: Wikimedia.Org
Seputar Proklamasi Kemerdekaan Kita

Seputar Proklamasi Kemerdekaan Kita

Kesaksian Soemarsono “…Ada cerita tentang Proklamasi Kemerdekaan kita yang tidak tertulis dalam sejarah resmi. Waktu kawan-kawan pemuda Menteng 31 rapat mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan, mereka menetapkan syarat; calon proklamator harus orang yang menolak kerjasama dengan... read more »

Subscribe to Opini

Opini

Sumardi, aktivis Banser GP Ansor Purwodadi [Foto: BU]

Kesaksian Banser Sumardi: “Tapol 65 Diperas”

Apa saja yang terjadi di seputar Geger Gestok ’65 yang secara nasional diikuti oleh tumbangnya kekuasaan Soekarno sebagai Presiden RI pertama?  Lalu naik lah Soeharto yang membangun kekuasaan... read more »

Foto: Canacopegdl

Semua Orang Tahu Ada yang Salah pada Peristiwa 1965

Shanti Norita | 1 Februari 2018 Saya masih ingat jelas pada malam menjelang 30 September. Ketika masih di sekolah dasar, saya sangat menanti-nanti malam itu. Malam di mana saya bisa menonton film yang hanya diputar setahun sekali. Sedikit berbeda dengan yang lainnya, saya selalu antusias menunggu film ‘Pemberontakan G30S/PKI’. Saat itu... read more »

Pengungkapan Kebenaran Dulu, Baru Rekonsiliasi

Gubernur Lemhanas Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo. Foto: Nugroho Sejati/Historia.

Aryono | Rabu 03 Januari 2018 WIB Pengantar Arif Harsana: Saya sependapat dengan tanggapan bung Harry Wibowo , bahwa pernyataan Agus Wijoyo tidak... read more »

Martin Aleida: “Kejahatan Itu Harus Dibuka”

MARTIN ALEIDA: Penulis buku "Tanah Air Yang Hilang" Martin Aleida tengah memaparkan pandangannya (15/11/2017) di depan aktivis dan mahasiswa Indonesia di Leiden. [Credit-Photo: Tossy]

Aboeprijadi Santoso “Hatta dan Sjahrir ditawan Belanda di Boven Digul. Selama itu, mereka digaji dan boleh baca buku. Itu Belanda yang menjajah kita 350... read more »

Hilang dan Mati Pasca 65

Kredit Ilustrasi: Alit Ambara [nobodycorp]

15 November 2017 | Gde Putra  TIDAK ada keraguan bahwa jumlah korban kekerasan Peristiwa G30S 1965, sangatlah luar biasa besar. Namun, yang masih samar... read more »

More from Artikel

Bagi Soeharto dan Orde Baru-nya, penghancuran pangkalan PKI, yang diabadikan dalam sebuah monumen besar, menunjukkan dominasi absolut tentara dan bahwa Orde Baru ada di sini untuk tinggal. Gambar: Kuburan Tanpa Tanda

Pembantaian berdarah 1965-66 – di balik kerahasiaan pembunuhan massal Indonesia

Oleh Editor PMC – 9 Agustus 2019 ULASAN: Oleh Margaret Scott Bertahun-tahun yang lalu selama kediktatoran Suharto, ketika pembunuhan massal tahun 1965-66 adalah hal yang tabu, saya... read more »

Sumber foto: https://javapost.nl/2016/02/03-sarangan

Red Drive Proposals dan Kesaksian Soemarsono

Pertemuan Sarangan, 21 Juli 1948 “…Salah satu kejelekan dari Mohammad Hatta, kalau berunding dengan musuh, dia itu suka bikin perundingan tertutup. Bikin perundingan dengan... read more »

Dalam pembantaian 1965-66, yang menjadi korban adalah orang-orang yang menjadi bagian dari PKI serta orang-orang yang dituduh sebagai komunis.

Pembantaian di Indonesia 1965–1966

Pembantaian di Indonesia 1965–1966 adalah peristiwa pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh komunis di Indonesia pada masa setelah terjadinya Gerakan 30 September (G30S/PKI)... read more »

Sri dan orangtuanya, ayahnya dalam seragam petugas kepolisiannya.

Teror di Tandes

oleh Dahlia Gratia Setiyawan – 24 Jan 2010 Pada hari-hari segera setelah 1 Oktober 1965, unit tentara dan warga sipil di Surabaya – yang dikenal sebagai basis PKI – mulai... read more »

Dalam foto 4 September 2016 ini, Sabar, mantan tahanan politik yang dipenjara selama delapan tahun tanpa diadili karena menjadi anggota Front Petani, salah satu organisasi massa Partai Komunis Indonesia, berjalan di hutan jati tempat kuburan massal berlokasi, di Darupono, Jawa Tengah, Indonesia.
[Kredit Gambar: AP Photo / Dita Alangkara]

Ke Pulau Buru: Perjalanan ke Sisi Gelap Masa Lalu Indonesia

Oleh Duncan Graham – 07 Mei 2019 Kisah Mars Noersmono adalah kisah orang pertama tentang rasa malu suatu bangsa. Mars Noersmono memiliki kisah yang ingin dia ceritakan. Ini sangat mengganggu... read more »