Hendra dan Legenda Lukis Kerakyatan
![Hendra Gunawan [Kredit Foto: Konfrontasi]](http://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2018/08/hendra-gunawan-655x360.jpg)
Catatan: Tri Guntur Narwaya
Hendra Gunawan (1918 – 1983). Maestro seni lukis Indonesia yang sering dilupakan. Nama dan karyanya sejatinya bisa disejajarkan dengan mereka para legendaris pelukis Indonesia seperti Affandi, Sudjojono. Basoeki Abdullah ataupun Raden Saleh.
Selama 13 tahun pernah mendekam dalam penjara rezim Orde Baru tanpa pernah diadili. Karena kedekatannya dengan Lekra dan juga karena karya-karya realisnya menyodorkan aspek keindonesiaan yang merakyat, ia kemudian ditangkap dan dipenjarakan. Orde Baru dan rezim setelahnya lalu tak pernah membincangkannya. Namanya lama lenyap dan terkubur. Nyaris banyak orang tak lagi mengetahui karya-karya besarnya.
Pada kiprah keseniannya, Hendra juga pernah menjadi pendiri Sanggar Pelukis Rakyat. Pada setiap lukisannya, ia banyak bercerita tentang gambaran bagaimana wajah realitas kemiskinan dan kemelaratan. Ia sejatinya datang dari darah keluarga ningrat Sunda tetapi berani untuk bunuh diri kelas hidup bersama perjuangan orang-orang melarat.
Hendra adalah putra dari Raden Prawiradilaga dan ibunya Odah Tedjaningsih. Hendra kecil dilahirkan di Kota Bandung, 11 Juni 1918.
Dalam posisi politiknya terutama soal ideologi pikiran, Rendra sejatinya tak sepenuhnya menerima slogan ‘politik sebagai panglima’ dan ‘kebudayaan sebagai anak buah dan sarana politik’. Aspek visi humanisme dan kerakyatannya yang mendorongnya dekat dengan wong cilik dan bukan semata karena sudah tergariskan dalam skema politik kepartaian.
Untuk posisi sikap ini, Hendra sering menyebut bahwa posisi berkeseniannya sering terjepit dalam ‘saya’ dan ‘Lekra’. Hendra memang ada dalam poros ‘Lekra’ tetapi ia menyadari bahwa visi idologinya tidaklah ‘lekraistis’. Tepatnya ia lebih terseret karena kehendak hatinya dekat dengan pembelaan orang-orang kecil ketimbang karena aspek kepatuhan pada visi dan garis ideologi partai.
Dalam kutipan wawancara yang dituliskan dalam buku ini, Hendra Gunawan pernah memberikan ilustrasi penegasan soal sikap pikirannya, ia menyebutkan bahwa:
“Sesungguhnya sebagian dari semua itu sudah saya lakukan. Meskipun saya berpikir bahwa politik tidak harus sebagai panglima kebudayaan. Hanya ideologi politik yang berangkat dari humanisme-kerakyatan yang pantas menjadi panutan”
Sesosok Hendra Gunawan merupakan salah satu aktor seni lukis yang ternama. hasil karya nya banyak menarik perhatian publik.