Artikel
Kisah Holocaust untuk Generasi Media Sosial
Oleh Isabel Kershner* – 30 April 2019 JERUSALEM – Posting Instagram remaja ini mulai dengan cukup menyenangkan. Eva Heyman, yang baru saja mendapatkan tumit pertama untuk ulang tahunnya yang ke-13, memfilmkan dirinya makan es krim di taman. Ada juga remaja yang naksir. Tapi semuanya... read more »
Hak Asasi Manusia dan Ambivalensi Politik
Oleh SARAS DEWI, Dosen Filsafat Universitas Indonesia – 20 April 2019, 18:35:10 WIB INGAR bingar pilpres dan pileg akhirnya usai sudah. Indonesia telah melaksanakan pemilu. Tapi, siapa pun yang menjadi pemenang harus ingat, masih banyak persoalan yang harus diselesaikan, khususnya terkait... read more »
Dari Koblen ke Nusakambangan dan Buangan Pulau Buru [2]
Kisah Tapol Pulau Buru Musibah Pertama Unit S Pada keesokan paginya beberapa Tapol diperintahkan kembali ke Namlea untuk mengambil barang-barang yang masih tertinggal di kapal. Rudy merasa tak sanggup untuk tugas menempuh perjalanan kembali ini dan memilih tinggal di Unit 19 untuk memulai... read more »
Dari Koblen Ke Nusakambangan dan Buangan Pulau Buru [1]
Kisah Tapol 65 Ponorogo Rumah kontrakan itu tak seberapa besar, bahkan tergolong kecil. Petaknya hanya terdiri dari kamar tidur dan ruang dapur. Bagian depan serupa teras yang hanya muat 3 kursi sekaligus berfungsi sebagai ruang tamu. Keadaannya biasa saja untuk tak dibilang sangat... read more »
Mengenang Genosida Indonesia, 53 Tahun Kemudian
dalam Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde / Jurnal Ilmu Humaniora dan Ilmu Sosial Asia Tenggara Penulis: Grace Leksana 1 | 19 Mar 2019 Djoko Sri Moeljono, Pembuangan Pulau Buru: Dari Barter ke Hukum Pasar . Bandung: Ultimus, 2017, x + 261 hlm. ISBN : 9786028331647,... read more »
Opini
Baret Merah Menggebuk Mbah Suro
Reporter: Petrik Matanasi | 12 Oktober, 2017 Mbah Suro alias Muljono adalah dukun yang punya banyak pengikut setelah 1965. Pasca 1965, perburuan terhadap anggota atau simpatisan PKI terjadi di... read more »
Tahun Hijriyah, 65, dan Usaha Mengawetkan Ketakutan
22 September 2017 | Ahmad Thariq HARI-hari ini, kita dikagetkan oleh himbauan Panglima TNI jenderal Gatot Nurmantyo agar diadakan nonton bareng (nobar) film besutan sutradara Arifin. C. Noor, Pengkhianatan G30S/PKI. Umum diketahui bahwa film ini adalah film propaganda yang sarat manipulasi sejarah dan tindak kekerasan yang tidak layak ditonton... read more »
Harta Amanah Soekarno, Nyata atau Mitos?
Written By Teman Sejarah Saturday, March 18, 2017 Pada tahun 2013, Indonesia digemparkan oleh informasi sejarah mengenai harta rahasia presiden pertama... read more »
Menelusuri Jejak Kuburan Massal di Pasar Puni
Asrida Elisabeth* | Aug 24, 2016 Salah satu alasan saya menggali cerita tentang tragedi 1965 adalah kuburan massal di kampung halaman saya: Manggarai. Entah... read more »
Tefaat Buru Sebagai Antitesis
17/04/2013 – Hersri Setiawan Seperti namanya telah menyatakan, Pulau Buru merupakan tempat pemanfaatan (tefaat) tapol. Atau lebih jelas jika dinyatakan... read more »
More from Artikel
Jejak “Ruyung Kawung” di Sindangheula
Catatan Tragedi 1965-66 Sindangheula Tragedi 1965 di Sindangheula menyisakan trauma mendalam di kalangan korban. Di perbatasan Jawa Barat dan Tengah yang masuk wilayah Brebes ini pun... read more »
Temuan 12 Lokasi Kuburan Massal Korban Tragedi 65 Madiun
Matahari sudah condong ke barat kapan kami turun dari jalanan aspal hotmix untuk memasuki hutan di arah kanan melalui jalan setapak. Penduduk setempat, seorang diantaranya ada bersama tim... read more »
In Memoriam Soemarsono: Tokoh Madiun 1948, Penggagas Hari Pahlawan
Wilson Obrigados* | 11 Januari 2019 Pagi 8 Januari 2019, saya menelepon Panti Soemarsono, menyampaikan rasa duka cita yang dalam ketika mendengar Soemarsono Wafat. Panti, anak dari... read more »
Pembunuhan Massal 1965: Bermula dari Aceh, Diulangi selama DOM
Buku ’65 yang Terbit pada 2018 Oleh: Irma Garnesia, Jess Melvin – 26 Desember 2018 The Army and the Indonesian Genocide merekonstruksi peristiwa pembantaian 1965-66 melalui... read more »
19 Desember 1948 | Amir Sjarifuddin Dieksekusi Mati
Catatan: Martin L Hari ini tepat 70 tahun lalu Amir Sjarifuddin bersama 10 orang kawannya menjalani eksekusi mati di desa Ngaliyan, Karanganyar. Sebelum ditembak, Amir dkk dibariskan di tepi... read more »