Tag Archives Pembantaian Massal

Members of the Youth Wing of the Indonesian Communist Party (Pemuda Rakjat) are guarded by soldiers as they are taken by open truck to prison in Jakarta, Oct. 30, 1965.

Credit: AP Photo
Bayangan Suharto Masih Tersisa di Museum...

Bayangan Suharto Masih Tersisa di Museum Indonesia

  Sejarah “Orde Baru” adalah topik sensitif ketika pendekatan pemilihan presiden Indonesia semakin dekat. By Michael G. Vann* – February 06, 2019 Museum dan buku sejarah jarang menjadi faktor dalam politik presidensial. Tetapi ketika pemilihan presiden Indonesia mendekati,... read more »

UNGKAP: Keberanian Warli untuk membuka dan bahkan menunjukkan lokasi pembantaian dan kuburan massal para korban Genosida 1965 di desanya, pantas diapresiasi. Kebenaran harus diungkap dan dibuka seterang-terangnya [Foto: Humas YPKP 65]
Berani Mengungkap Kebenaran 1965

Berani Mengungkap Kebenaran 1965

Catatan dari Tuban Warli, 71 tahun, bukan lah korban tragedi Genosida 1965, begitu juga orangtuanya. Bahkan boleh dibilang ia membantu operasi pembunuhan orang-orang yang dituduh PKI di Tuban, daerah kelahirannya.  Tetapi belakangan ia  menyadari bahwa ternyata orang seperti dirinya adalah... read more »

ZIARAH: Ketua YPKP 65 Pusat Bedjo Untung dan Sekretaris Eddy Sugiyanto bersama keluarga korban Genosida 65 tengah berziarah di makam desa Kunci Sidareja (10/10/2019) | Foto: Humas YPKP 65
Ziarah Makam Mendiang Asmoe [1]

Ziarah Makam Mendiang Asmoe [1]

Praktik #Genosida1965_66 pasca Gestok yang dengan cepat merambat ke daerah –terutama- Jawa Tengah, bukan lah cerita hitam-putih dari mereka yang kalah. Ini bukan perkara kalah menang berpolitik, yang oleh beberapa fihak disebut sebagai resiko ikutannya. Karena apa? Karena berdemokrasi, yang... read more »

Poncke Princen
Poncke Princen

Poncke Princen

Haji Johannes Cornelis (H.J.C.) Princen, lebih dikenal sebagai Poncke Princen (lahir di Den Haag, Belanda, 21 November 1925 – meninggal di Jakarta, 22 Februari 2002 pada umur 76 tahun) adalah seorang oposan sejati berkebangsaan Belanda yang pada 1949 beralih menjadi warga negara Indonesia, sejak... read more »

SOSOK ANWAR CONGO (MEMAKAI HELM TENTARA), DICUPLIK DARI SALAH SATU ADEGAN DOKUMENTER TRAGEDI PEMBANTAIAN 1965 THE ACT OF KILLING.
Jagal Bernama Anwar Congo Itu Telah Perg...

Jagal Bernama Anwar Congo Itu Telah Pergi, Tapi Luka Tragedi 1965 Tetap Tak...

Oleh Adi Renaldi – 28 Oktober 2019, 3:43pm Presiden Joko Widodo makin terlihat tak peduli pada penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat di periode kedua. Mobilisasi anggota ormas membantai terduga simpatisan PKI akan terus jadi beban sejarah. “Mungkin ya banyak hantunya,” kata... read more »

Lokasi diduga kuburan massal PKI di Tanah Kafir, Cipari, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Malam Mencekam di Tanah Kafir, Kuburan Massal PKI di Cilacap

Muhamad Ridlo – 27 Sep 2019, 01:00 WIB Cilacap – Mendadak, langit yang sedari pagi begitu terik berubah suram. Awan hitam bergelayut mengiringi keberangkatan kami ke lokasi... read more »

indonesia-killing

Memetakan pembunuhan 1965-66 di Jawa Timur

26 Sep 2019 | Oleh: Siddarth Chandra Sejak jatuhnya Suharto pada tahun 1998, banyak yang telah ditulis tentang pembunuhan yang terkait dengan apa yang disebut Gerakan 30 September. Suatu... read more »

TABUR BUNGA: Ketua YPKP 65 Pusat Bedjo Untung bersama para peziarah melakukan tabur bunga di lokasi kuburan massal korban Tragedi 65 di Pandanwangi, Pemalang (28/8). [Foto: YPKP'65/Hum]

Suara Keadilan dari Kuburan Massal

Tabur bunga di kuburan massal korban Tragedi 1965-66 Pemalang [3]  Di Pemalang ada begitu banyak guru disangkutkan dengan PKI, lalu kepada para pendidik ini dituduhkan keterlibatannya... read more »

PEZIARAH: Ratusan peziarah bergambar bersama di dekat lokasi kuburan massal Penggarit, Taman, Pemalang (25/8) seusai melaksanakan prosesi tabur bunga. [Foto: YPKP’65/Hum]

Kuburan Massal Penggarit Tak Boleh Hilang

Tabur bunga di kuburan massal korban Tragedi 1965-66 Pemalang [2] Dari kabin belakang mobil pengangkut para peziarah, yang didominasi ibu-ibu korban dan penyintas tragedi Gestok 1965,... read more »

SOKAWATI: Para peziarah tengah berdoa dalam serangkaian prosesi tabur bunga di lokasi Kuburan massal 13 orang korban Tragedi 65 di kompleks pemakaman umum Sokawati, Ampelgading. Prosesi ziarah yang dikoordinir YPKP 65 Cabang Pemalang ini mendapat perhatian dan penjagaan aparat polisi.  [Foto: Humas YPKP 65]

Dulawi dikubur hidup-hidup di Sokawati

Tabur bunga di kuburan massal korban Tragedi 1965-66 Pemalang [1] “ Pada suatu malam ayah saya Dulawi yang tinggal di desa Karangasem, dijemput serombongan orang dan dinaikkan ke atas truk... read more »