Kisah Eddy Sugianto : Eks Aktivis Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) dan Tapol Pulau Buru *kini sekretaris YPKP 1965/1966
keterangan foto : Eddy Sugianto (paling belakang sedang membaca) dan kawan-kawan TAPOL saat diasingkan di pulau Buru
Meski sembilan tahun menjadi orang tak bebas, Sekretaris Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YPKP 65) ini masih bingung akan kesalahannya. Ia mengaku sama sekali tak terlibat dengan Partai Komunis Indnesia. Ia hanya tergabung dalam Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI), sebuah gerakan mahasiswa terbesar di jamannya. Ia menjabat sebagai ketua CGMI untuk wilayah Cirebon.
CGMI memang bukan organisasi sayap PKI. Namun organisasi ini memang punya kedekatan dengan partai politik pimpinan Dipa Nusantara Aidit itu. “Kebanyakan anak-anak anggota PKI bergabung masuk ke CGMI,” kata Eddy kepada CNN Indonesia.
Saat peristiwa G30S terjadi, Eddy tengah berada di Jakarta untuk menghadiri kongres CGMI. Saat itu sama sekali tidak terdengar ada desas-desus akan ada penculikan jenderal Angkatan Darat.
Seingat Eddy, setelah kembali ke Cirebon, ia mendengar para petinggi CGMI ditangkap tentara. Penangkapan terjadi di seluruh daerah. Takut tertangkap, Eddy memilih kembali ke Jakarta bersama kakanya yang merupakan anggota Serikat Buruh Angkatan Udara Nasional “Waktu itu Jakarta malah dinilai aman dibandingkan di daerah,” ujarnya.
selengkapnya “Tahanan Politik 65: Terpaksa ‘Akrab’ dengan Koramil” – CNN Indonesia
Eddy Sugianto : Korban 1965 Minta Penghapusan Diskriminasi – tempo.co
Mengungkap Kebenaran Tragedi Politik 1965 – Eddy Sugianto
Tim Peneliti YPKP65 temukan lokasi kuburan massal di Blok Dongkol, desa Asem, Kecamatan Lemah Abang Kabupaten Cirebon (*Eddy Sugianto paling kiri-depan)
baca Genosida 1965-1966 – Kuburan Massal Ditemukan di Cirebon
simak pula
Your comment?