Tag Archives Tapol 65
![MASS-GRAVES: Waduk Nglangon di Kradenan, Purwodadi, Grobogan. Keindahannya menyimpan beban dan hutang sejarah lantaran pernah digunakan militer orde baru untuk membunuh dan membuang mayat tapol dalam Tragedi paska Oktober 1965. Pembunuhan terbesar terjadi terutama pada tahun 1965-1969 {Foto: BU]](http://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2018/03/grobogan_km1-100x75.jpg)
Menelusuri Kuburan Massal Korban Tragedi 1965
Oleh: Bedjo Untung Waduk Nglangon Kradenan Purwodadi, Tempat Eksekusi Tapol 1965-1968 Purwodadi – Di saat umat Tionghoa merayakan Imlek pada Jum’at (16/02/2018), Tim Investigasi YPKP 65 yang terdiri dari Bedjo Untung, Sumardi (Banser) dan Kandar Sumarno melakukan perburuan kuburan... read more »

Penyelesaian Kasus 1965: Rekonsiliasi atau Pengadilan HAM
23 Januari 2018 | Oleh Lovina Pendahuluan Pada 23 September 2000, berlangsung sarasehan generasi muda Indonesia di Universitas Leuven, Belgia, dengan tema “Mawas Diri Peristiwa September 1965: Sebuah Tinjauan Ulang Sejarah.” Kesimpulan sarasehan Leuven tersebut, hendaknya dibedakan antara... read more »
![GEGER GESTOK 65: Gumbul "Tirto Giri Kalangan" pada masa Tragedi 65 gagal dijadikan lokasi kuburan massal (mass-graves) meskipun telah diperintahkan otoritas militer masa itu {Foto: YPKP'65 Pacitan]](http://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2018/01/3851_tirto-giri-kalangan_cokrokembang1-100x75.jpg)
Cokrokembang, Bumi yang Menolak Jadi Kuburan Massal 65
Pucuk gunung Lawu (yang sekarang pajal bagian puncaknya) dalam suatu legenda tutur perbatasan Magetan – Ngawi tengah dipikul punakawan Semar, Gareng dan Petruk. Dari tempatnya, potongan gunung ini dibandhet tali gulma sembukan dan dipikul kayu pohon ketela. Dalam perjalanannya ke arah... read more »
![Mardadi Untung (81) kembali berkacamata, di masa pemulihan penglihatannya [Foto: Humas YPKP 65]](http://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2017/12/IMG_3776-100x75.jpg)
Trauma Screening dan “kembalinya mata” Mardadi Untung [3]
Namun keajaiban dan kenyataan adalah dua perkara yang sama sekali berbeda, hingga pada suatu pekan ketiga menjelang akhir tahun 2017; gelisah memaksa mata abnormalnya tak bisa terpejam 4 hari 3 malam. Bayangan bahwa dunia di sekitarnya bakal gelap mengantar hari tuanya, begitu merisaukannya. Dia... read more »
![LPSK: Mardadi Untung. 80 tahun, didampingi putrinya Anggita tengah diperiksa petugas dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) saat menunggu pemeriksaan di Klinik Mata Nusantara Kebonjeruk, Jakarta (29/11) dalam persiapan operasi mata {Foto" Humas YPKP'65]](http://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2017/12/IMG_3394c-100x75.jpg)
Trauma Screening dan “kembalinya mata” Mardadi Untung [2]
Cerita Screening Mardadi Untung diciduk militer sebelum ia berangkat ke Jakarta atas ajakan Nyoto yang mempermanai kekuatan sketsa dari karyanya. Nyoto adalah redaktur Harian Rakyat kala itu, dimana Mardadi Untung rajin memasok cergam bersambung seperti komik Wolter Monginsidi dan Untung Suropati... read more »
![MARDADI UNTUNG: Pelukis Mardadi Untung, 80 tahun, di depan karya yang belum diselesaikannya lantaran keburu mengalami kebutaan karena menderita katarak [Foto: Humas YPKP'65]](http://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2017/11/IMG_2839-480x300.jpg)
Trauma Screening dan “kembalinya mata” Mardadi Untung [1]
Meski bukan musim kemarau, kota Pemalang begitu gerahnya siang itu, mungkin juga siang pada hari-hari lainnya di wilayah Pantura Jawa. Tapi ketika kami tiba, rumah kost besar dengan serambi... read more »
![MARTIN ALEIDA: Penulis buku "Tanah Air Yang Hilang" Martin Aleida tengah memaparkan pandangannya (15/11/2017) di depan aktivis dan mahasiswa Indonesia di Leiden. [Credit-Photo: Tossy]](http://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2017/12/martin_buku-480x300.jpg)
Martin Aleida: “Kejahatan Itu Harus Dibuka”
Aboeprijadi Santoso “Hatta dan Sjahrir ditawan Belanda di Boven Digul. Selama itu, mereka digaji dan boleh baca buku. Itu Belanda yang menjajah kita 350 tahun”. Begitu ujarnya.... read more »

Ditemukan ‘kuburan massal korban kekerasan 1965 ‘ di Purwodadi, Jawa Tengah
Heyder Affan | 16 November 2017 Sejumlah lokasi di wilayah Purwodadi, Jawa Tengah, diyakini sebagai tempat kuburan massal, pembuangan mayat, serta lokasi eksekusi orang-orang yang... read more »

Pengakuan Anggota Cakrabirawa: Di Lubang Buaya Hanya Ada Militer
Jumat, 20 Okt 2017 17:05 WIB | Muhamad Ridlo Susanto “Saya hanya diperintah Letkol Untung supaya ikut ke Lubang Buaya. Di sana adanya ya militer dari Angkatan Udara, Angkatan Darat,... read more »

Pengakuan Anggota Cakrabirawa: Kalau Minta Ampun ke Soeharto, Leb...
Jumat, 20 Okt 2017 16:40 WIB | Muhamad Ridlo Susanto “Kalau suruh minta ampun kepada Pak Soeharto, ya maaf lebih baik saya ditembak mati saja. Bagi saya haram. Saya sudah sakit... read more »