Tag Archives Politik Stigma
![Dalam foto 4 September 2016 ini, Sabar, mantan tahanan politik yang dipenjara selama delapan tahun tanpa diadili karena menjadi anggota Front Petani, salah satu organisasi massa Partai Komunis Indonesia, berjalan di hutan jati tempat kuburan massal berlokasi, di Darupono, Jawa Tengah, Indonesia.
[Kredit Gambar: AP Photo / Dita Alangkara]](http://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2019/05/marz-nurzmono-thediplomat-ap-100x75.jpg)
Ke Pulau Buru: Perjalanan ke Sisi Gelap Masa Lalu Indonesia
Oleh Duncan Graham – 07 Mei 2019 Kisah Mars Noersmono adalah kisah orang pertama tentang rasa malu suatu bangsa. Mars Noersmono memiliki kisah yang ingin dia ceritakan. Ini sangat mengganggu – kisah horor dan keberanian, keputusasaan, dan ketahanan. Meskipun terutama tentang masa lalu... read more »

Hak Asasi Manusia dan Ambivalensi Politik
Oleh SARAS DEWI, Dosen Filsafat Universitas Indonesia – 20 April 2019, 18:35:10 WIB INGAR bingar pilpres dan pileg akhirnya usai sudah. Indonesia telah melaksanakan pemilu. Tapi, siapa pun yang menjadi pemenang harus ingat, masih banyak persoalan yang harus diselesaikan, khususnya terkait... read more »

Jejak Kejahatan Genosida 1965 itu Nyata Adanya
Catatan atas temuan 319 lokasi kuburan massal korban Jejak Genosida 1965-661 (selanjutnya disebut Genosida 65) yakni berupa kuburan massal para korban itu memang nyata ada. YPKP 65 melakukan penelusuran dan menemukan sebarannya berdasarkan temuan dan laporan para relawan di berbagai daerah... read more »
![SAYUDI: Sayudi, 84 tahun (berdiri nomor 2 dari kanan) dalam foto bersama Ketua YPKP 65 Bedjo Untung yang berkunjung ke Brebes [Foto: Humas YPKP 65]](http://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2019/02/1108_sayudi-dkk-100x75.jpg)
Jejak “Ruyung Kawung” di Sindangheula
Catatan Tragedi 1965-66 Sindangheula Tragedi 1965 di Sindangheula menyisakan trauma mendalam di kalangan korban. Di perbatasan Jawa Barat dan Tengah yang masuk wilayah Brebes ini pun berlangsung perburuan atas orang-orang yang dituding komunis. Tudingan ini, tak lain, menjadi legitimasi buat... read more »
![AMIR SJARIFOEDDIN: Menziarahi makam Amir Sjarifoeddin di Karanganyar, Surakarta [Foto: Kostrad Priya]](http://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2018/12/amir-syarifudin_kostrad-p-100x75.jpg)
19 Desember 1948 | Amir Sjarifuddin Dieksekusi Mati
Catatan: Martin L Hari ini tepat 70 tahun lalu Amir Sjarifuddin bersama 10 orang kawannya menjalani eksekusi mati di desa Ngaliyan, Karanganyar. Sebelum ditembak, Amir dkk dibariskan di tepi lubang besar yang dipersiapkan sebagai kuburan bagi mereka. Sambil berbaris mereka menyanyikan lagu... read more »
![Usman Hamid [Photo-Credit: TribunNews]](http://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2018/10/tribunnews_usman-gatot-480x300.jpg)
Perspektif alternatif dalam melihat Peristiwa 1965
Politisasi Isu Kebangkitan PKI Oleh: Usman Hamid* | 2 Oktober 2018 Debat film Pengkhianatan G30S/PKI muncul kembali. Pemicunya adalah pernyataan kontroversial mantan Panglima TNI Gatot... read more »

Hoax di Film Pengkhianatan G30S
Oleh: P Hasudungan Sirait Mata para jenderal pahlawan revolusi dicongkel dan alat kelaminnya disayat-sayat serta dipotong? Gambaran yang ada di film yang bertolak dari karya Brigjen Nugroho... read more »
![ilustrasi: Gatot Nurmantyo [Kredit Foto: Viva]](http://ypkp1965.org/wp-content/uploads/2018/09/gatot_viva-480x300.jpg)
GAGAL TOTAL Framing Gatot Tentang “Siapa PKI”, Dibantah Ahli Sejarah!
Manuel Mawengkang | 29 September 2018 Gatot sedang membangun opini sesat dari para warga. Ia mengatakan bahwa kekuatan yang menghentikan kewajiban penayangan film G30SPKI adalah PKI. Ia... read more »

Mengatasi Kejenuhan Debat 1965
oleh: Ariel Heryanto | Kamis 27 September 2018 – 16:15 Peristiwa berdarah 1965 di tanah air merupakan bagian terpenting sejarah negeri ini selama 70 tahun terakhir. Semasa... read more »

Terobosan HAM Filipina: Vonis Seumur Hidup untuk Jenderal Penculi...
Penulis: Faisal Irfani | 19 September 2018 “Selama aku masih hidup, aku akan terus menjaga harapan bahwa putriku juga masih hidup. Dan dia harus dikembalikan oleh para si bodoh itu!” Senin... read more »