YPKP ‘65 Mengecam Keras Gerombolan “Pemuda Pancasila” pada Pembubaran Pameran “Tribute of Wiji Thukul” Yogyakarta

YPKP ‘65 Mengecam Keras Gerombolan “Pemuda Pancasila” pada Pembubaran Pameran “Tribute of Wiji Thukul” Yogyakarta
Dalam realitasnya organisasi massa preman Pemuda Pancasila (PP) telah sering menunjukkan perilaku sebagai Pemuda “anti” Pancasila. Alih-alih membangun karakter pancasilais dalam bingkai kebhinekaan NKRI, malah secara historis ormas ini dapat dikata merupakan bagian dari organisasi preman yang ikut terlibat pembantaian dengan menjadi mata rantai pelaku kejahatan kemanusiaan pada 1965-66 dan masa setelahnya.
Dalam pencermatan YPKP 65 sendiri organisasi ini tak lebih dari sebuah kelompok preman terorganisir, dan secara empiris banyak melakukan gangguan bahkan serangan terbuka terhadap para korban dan penyintas peristiwa 65. Bagi YPKP 65 sendiri yang pernah mengalami serangan fisik sebagaimana terjadi dan menimpa relawan di Bukittinggi (Sumatera Utara) dan beberapa terjadi di Jawa mengidentifikasi organisasi ini tak lebih dari bentuk premanisme terorganisir.
Begitu pun dengan apa yang terjadi ketika gerombolan ini menyerang dan membubarkan pembukaan Pameran Seni Tribute of Wiji Thukul bertema “Aku Masih Utuh dan Kata-Kata Belum Binasa” yang dihelat kawan Andreas Iswinarto di Pusham UII Yogyakarta, 8 Mei 2017 lalu.
Menilik kronologi serangan gerombolan Pemuda “anti” Pancasila berjumlah sekitar 40 orang, yang didahului oleh munculnya beberapa oknum intel di lokasi pameran sebelum serangan; maka patut diduga bahwa gerombolan ini tidak bergerak sendirian dan menjadi bagian (baca: mata rantai) kekuatan anti demokrasi yang berdiri di belakangnya.
Oleh karenanya, YPKP 65 menyampaikan tuntutan sebagai berikut:
- Mengecam keras tindakan intoleransi berupa serangan terbuka oleh Pemuda “anti” Pancasila (PP), terutama upaya pembubaran acara pameran seni di Pusham UII belum lama ini;
- Menuntut pihak berwajib, dalam hal ini Kepolisian RI, Kepolisian Daerah DIY dan seluruh jajarannya, mengusut tuntas dan menindak tegas tindakan kriminal gerombolan preman PP sampai pada pihak-pihak yang terlibat langsung maupun tak langsung di dalamnya;
- Kepolisian RI harus bisa mencegah terjadinya segala bentuk tindakan gangguan dan serangan di ruang publik maupun di lingkungan akademik.
Demikian pernyataan mengecam dengan keras ini dikemukakan agar menjadi perhatian publik, khususnya bagi pihak yang berwajib dalam penegakan hukum di Indonesia.
Jakarta, 5 Mei 2017
Bedjo Untung
YAYASAN PENELITIAN KORBAN PEMBUNUHAN 1965/1966 (YPKP 65)
Indonesian Institute for The Study of 1965/1966 Massacre
SK Menkumham No.C-125.HT.01.02.TH 2007 Tanggal 19 Januari 2007
Berita Negara RI Tanggal 5 Juni 2007 No.45
Jalan M.H.Thamrin Gang Mulia no. 21 Kp. Warung Mangga,
Panunggangan Kecamatan Pinang, Tangerang 15143, Banten, Indonesia
Phone : (+62 -21) 53121770, Fax 021-53121770 | E-mail ypkp_1965@yahoo.com | website: http://www.ypkp1965.org
Leave a Reply
#Popular in this month
Popular
-
1Surat dari Adi Rukun
-
2Wawancara Dengan Dr Soebandrio, Kepala Badan Pusat Intelijen : Soeharto Memang PKI!
-
3Catatan Rahasia Sebelum Munculnya G30S [Secret]
-
4Bedjo Untung di Forum HAM Asia
-
5Laporan dan Rekomendasi Komnas HAM Tentang Peristiwa 1965 – 1966
-
6Penggalan Kepala Dipajang sepanjang Jalan
-
7Bedjo Untung: “Masalahnya di Jaksa Agung”
-
8Rocky Gerung: “Ketakutan Muncul Negara Komunis Sebenarnya Sudah Tak Ada”
-
9Commemoration of the “Orba” Prison in Tangerang*
-
10Tangan Mohammad Hatta Berlumuran Darah Dalam Peristiwa Madiun
-
Korban pembersihan anti-komunis Indonesia memenang...
Bedjo Untung memenangkan pengakuan di Korea Selatan untuk pencarian... read more »
-
Afro-Asiaisme di Akademi Indonesia
Wildan Sena Utama | 10 Februari Empat tahun lalu, Carolien Stolte... read more »
-
Komitmen penegakan hukum dan HAM dipertanyakan
Temuan 346 lokasi kuburan massal korban tragedi 1965-66 dilaporkan YPKP... read more »
-
Seputar Proklamasi Kemerdekaan Kita
Kesaksian Soemarsono “…Ada cerita tentang Proklamasi... read more »
-
Sekilas Tempo Doeloe [3]
Oleh: Andreas JW Gagal Menyelamatkan Bung Amir Di tengah-tengah kerja... read more »
-
Sekilas Tempo Doeloe [1]
Oleh: Andreas JW Mengenal Alimin Kira-kira awal 1946, pimpinan Jawatan... read more »
-
Tangan Mohammad Hatta Berlumuran Darah Dalam Peris...
Oleh: Martin L Dinihari 19 September 1948, Brigade 29 yang... read more »
-
Perempuan Yogyakarta dalam Perjuangan
Nur Janti | 21 Aperil 2018; 14.00 wib Para perempuan Yogyakarta... read more »
Your comment?