Delegasi Korea Gwangju May 18 Memorial Foundation Kunjungi YPKP 65 dan Situs Penjara dan Kerja Paksa Tapol di Tangerang

1307 Viewed Redaksi 0 respond
Screen Shot 2022-01-06 at 11.48.04 PM

DELEGASI KOREA GWANGJU MAY18 MEMORIAL FOUNDATION KUNJUNGI YPKP 65

69856467_10214923005128534_7085860667260928000_n

Tangerang (05/09/2019 YPKP 65) Adalah suatu kehormatan yang tulus, delegasi Gwangju May 18 Memorial Foundation bersama Akademi Gwangju Indonesia berkunjung ke kantor YPKP 65 dilanjutkan dengan menyaksikan bekas Kamp Konsentrasi Kerja Paksa di kawasan Tangerang, Banten Indonesia.

 

 

Kunjungan berlangsung pada Kamis 05/09/2019 dimulai pukul 10.00 dan berakhir pukul 15.00. Meskipun diselimuti kekhawatiran adanya ancaman persekusi atas kegiatan ini mengingat pengalaman di berbagai daerah hal mengenang tragedy genosida 1965 yang selalu diganggu kaum intoleran dan penerus rejim fasis, namun akhirnya acara di Tangerang berlangsung lancar, damai dan aman

70043475_10214923062489968_5130293342210359296_n

Bedjo Untung dalam sambutan selamat datang atas kunjungan delegasi Gwangju May 18 Memorial Foundation mengatakan, Rakyat Korea dan Indonesia khususnya para Korban genosida 1965 memiliki latar belakang yang sama sebagai korban kebiadaban rejim fasis yang dibantu imperilalis Amerika. Di Indonesia memakan korban 500.000 – 3.000.000 jiwa. Di Korea ada Korban sebagai akibat Perang Korea, ada pembunuhan massal di pulau Jeju yang mengorbankan 25.000 jiwa, peristiwa penembakan gerakan mahasiswa di Gwangju May 18 yang melahirkan gerakan reformasi dan demokrasi di Korea. Beruntung di Korea memiliki presiden yang peduli terhadap kasus pelanggaran HAM, dan kini telah memperoleh kemajuan. Namun, kami di Indonesia masih berjalan di tempat. Persekusi, intoleransi, stigmatisasi dan diskriminasi masih melekat pada Korban 65. Oleh sebab itu, mari kita berjuang bersama, bahu-membahu untuk tegaknya kebenaran dan keadilan.

Dalam kata sambutannya Direktur May 18 Memorial Foundation yang didampingi staf dan Dept Luar Negeri Gwangju Memorial Bohyeong Kim mengatakan, akan terus jalin friendship dan solidarity untuk para Korban Genosida 1965 di Indonesia yang sampai hari ini belum memperoleh hak-haknya sebagai korban pelanggaran HAM.

Kunjungannya ke kantor YPKP 65 dan melihat langsung bekas lokasi Kamp Konsentrasi Kerja Paksa di Tangerang adalah sebagai kunjungan balasan karena YPKP 65 telah berpartisipasi dalam Workshop Forum Asia  yang diselenggarakan Gwangju May 18 Uprising Human Rights and Democracy pada Mei 2019 yang lalu

kunjungan / napak tilas simak

Napak Tilas Penjara Tapol Orba di Tangerang 

Screen Shot 2022-01-07 at 12.38.01 AM

****

berita terkait Penghargaan Hak Azasi Manusia dari GWANGJU MAY18 MEMORIAL FOUNDATION

Bedjo Untung Terpilih Sebagai Pemenang Gwangju 2020 untuk HAM 

Bedjo Untung (Ketua YPKP 65) Penerima ‘Gwangju Prize for Human Rights Award 2020’ [Dok. Upacara Pemberian Penghargaan]

Gwangju 5·18 Movement Torch to Lead the New World Respecting Human Rights and Democracy – Bedjo Untung YPKP 1965 *Acceptance Speech of the 2020 GPHR Winner 

Don't miss the stories follow YPKP 1965 and let's be smart!
Loading...
0/5 - 0
You need login to vote.
GWANGJU: Ketua YPKP 65 Pusat, Bedjo Untung di tengah para peserta konferensi Asia di 5.18 Gwangju (18/5) Korea Selatan [Foto: BU]

Bedjo Untung di Forum HAM Asia

YPKP 65: Chairperson of YPKP 65, Bedjo Untung, explained to his guest during the Napak Tilas Prison field visit and the 1965 Political Prisoners Concentration Camp in Tangerang Photo Credit: YPKP'65 [hum]

Commemoration of the “Orba” Prison in Tangerang*

Related posts
Your comment?
Leave a Reply