Arsip Seni Visual Peristiwa 1965-1966 : Para Perupa Mengungkap Sejarah Kelam 1965-1966

cover foto : Concise History of Mass Murdered 1965 karya Dolorosa Sinaga
Mereka yang bersenjatakan senapan dan peluru, mereka yang mempersiapkan diri menghadapi meriam dan tank, seringkali, sejarah menunjukkan, takut pada kata, warna, nada, juga gerak. Mereka takut pada seni yang tak mereka mengerti tapi mampu menggugah orang ramai.
Tidak heran jika di bawah kuasa tiran otoritarian pemberangusan berekspresi menjadi sebuah hal yang lazim. Pengusiran dan penggusuran jadi hal yang biasa, dan kekerasan menjadi bagian dari bahasa politik. Ketika kebebasan rakyat dirampas, para penguasa sebetulnya sedang memindahkan ketakutan mereka.
Seni yang mengikrarkan diri memuliakan manusia dan kemanusiaan selayaknyamembebaskan manusia dari ketakutan ini. Karena kuas lebih tangguh dari peluru!
Joshua Oppenheimer
“Kebenaran memang pernah absolut dan manusia tidak pernah lepas dari interpretasi. Namun hal inb ukan berarti bahwa manipulasi dan pembohongan bisa dibiarkan dan disamakan dengan suatu bentuk interpretasi. Ada hal yang jauh berbeda dari manipulasi dan interpretasi.
Dan seni bisa digunakan untuk menutupi, bahkan mendukung manipulasi publik. Hal ini telah terjadi pada masa Orde Baru. Disisi lainnya akan selalu lahir seni yang mempertanyakan dan melawan manipulasi yang telah merajalela. Seperti kata George Orwell: Pada masa kebohongan universal merajalela, menyatakan kebenaranmenjadi hal yang radikal.”
Soe Tjen Marching
Lorong Genosida Politik (Politisida) 1965-1966 [pameran online]
mozaik rupa : kuburan massal 65-66 bernama ‘indonesia’
The Act of Killing; The Act of Corrupting (Jagal Bukan Pahlawan) [pameran online]
Sanggar Bumi Tarung : Berjuta mata sebagai saksi bisu [pameran online] / Genosida Politik 1965-1966
(penyintas 65)
(penyintas 65)
Gregorius Soeharsojo Goenito : Tiada Jalan Bertabur Bunga (MemoarPulau Buru dalam Sketsa)
(penyintas 65)
(penyintas 65)
Sketsa-sketsa Siksa dan Penjara Mardadi Untung
(penyintas 65)
Sketsa-sketsa Pulau Buru Leo Mulyono
Dolorosa Sinaga : Concise History of Mass Murdered 1965 in Indonesia [pameran online]
Dewi Candraningrum : PORTRAITURES OF 1965(Perempuan 65) (pameran online)
Dadang Christanto : Genocide 1965-1966 [IN RED; DARAH ITU MASIH SEGAR JENDERAL]
Dadang Christanto : Indonesia Genocide and Painted Black on Their Faces
Yayak Yatmaka : The Killing Fields – Ladang Pembantaian 65 – 66 [pameran online]
Penggalian Kembali – Karya Instalasi Semsar Siahaan
Tintin Wulia Exhibition : Subtext – after Kawara’s Title, 1965 (2019) #1965setiaphari #living1965
Koes Komo : Sketsa-sketsa IPT 65 [Menolak Bungkam, Menjadi Saksi[pameran online]
[Komunalstensil] 1965 : Bukan Cuma Angka, Mereka Bernama danSepenuhnya Manusia (pameran online)
Didot Klasta Harimurti : Korban2 & Versi2; Mereka Membunuh [artproject on 65]
Made Bayak : INDUSTRY, HIDDEN HISTORY AND LEGACY THE ISLAND OF GOD(pameran online)
Andreas Iswinarto : : KEMANUSIAAN TAK BISA DIBUNGKAM [pameranonline]
Sketsa-sketsa Musim Menjagal – The Killing Season (plus film)
Taring Padi : Bongkar Tuntas Kejahatan Suharto 1965 [pameranonline]
Obed Bima Wicandra : “Gula Itu Merah, Jenderal!” [pameran online]
‘Mwathirika’ and The Victim’s Silent Tale 1965 (Teater Boneka Papermoon; Pameran Rupa IwanEffendi)
“Bualan Ikan: Narasi-Narasi yang Terseret Arus” – Pameran Tunggal Adi Sundoro “Asun”
Daniel ‘Timbul’ Cahya Krisna : PULANG… #Eksil65 [pameran online]
Awas 30 September SLAP Art Project [pameran online]
Daniel Rudi Haryanto : Lika-liku Jejak Hitam 1965 Hingga Kini..[pameran online]
TerrorPaint-Benk Riyadi-Riza-Suhendra-Awank : Negara Bersalah AtasGenosida 1965 [pameran online]
Jejak Merah di Blitar Selatan – Rista Dwi Irawan [Pameran Online]
Kharisma Jati : Komik Class Struggle [pameran online]
Komik Aji Prasetyo : Produk Propaganda (Membongkar Hoax Orba) [pameranonline]
Arip Hidayat : Komik ‘Kuburan Massal’ Jembatan Bacem [pameranonline]
[EVANS POTON dkk] Komik Djinah 1965 : Years Of Silence [pameranonline]
Eko S Bimantara : Komik Tragedi Itu… “1959-1969 A Critical Decade” [pameran online]
Elisabeth Ida dkk SAKSI BISU GENOSIDA 1965 : “Alam itu bisu, tapi dia adalah saksi!”
Elisabeth Ida Mulyani : (DE/RE) CONSTRUCTION – SEJARAH SIAPAKAH ?[pameran online]
Rangga Purbaya : Surat Kepada Seseorang Yang Hilang/Letter To TheLost One (pameran online)
[Karya Foto Esai] Winners of Life (Pemenang Kehidupan) – Adrian Mulya
The Act of Living : Pameran Foto PerempuanPenyintas Kekerasan 1965 -Asia Justice & Rights (AJAR)
Museum Bergerak 1965 : Jembatan Ruang Kelas Tragedi
(1965 adalah mulanya….) Museum Temporer REKOLEKSI MEMORI (pameranonline)
****
simak pula
ekspresi seni lainnya
Teater Boneka Papermoon dan Kisah Kelam Tragedi Kemanusian (Genosida) 1965-1966
SETJANGKIR KOPI DARI PLAJA HINGGA NYANYI SUNYI KEMBANG-KEMBANG GENJER [1965 DI PANGGUNG TEATER],
SPATIAL HISTORY : PERTANYAAN SUBVERSI IRWAN AHMETT SOALSUPERSEMAR (PRESENTASI SENI)
Penjagal Itu Telah Mati – Cerpen-cerpen Gunawan Budi Susanto
G30S atau Gestok : Stand Up ComedianMelawan Tabu, Melawan Lupa
Your comment?