Suar Suroso | 16 Mei 1930 – 27 April 2017 | RiP
Berita duka:
Telah meninggal dunia SUAR SUROSO, Kamis 27 April 2017 pukul 9.01 di Nanchang Hospital RRC.
Suar Suroso (kadang dengan nama pena Nurdiana), lahir di Padang, Sumatera Barat, 16 Mei 1930. Menyelesaikan SMP dan SMA di Padang dan Bukittinggi, 1950 kuliah di ITB Bandung Jurusan Elektro-teknik. Semasa Revolusi Bersenjata 1945–49 menjadi anggota batalyon Teras Lasykar Rakyat Padang Luar Kota (mendapat Tanda Penghargaan dari Gubernur Militer, Mr. Mohammad Nasroen), 1949 Wakil Ketua IPPI Padang, 1951 anggota Consentrasi Mahasiswa Bandung (CMB), kemudian 1954 Sekretaris DPD Pemuda Rakyat Jawa Barat, Sekretaris Kongres Rakyat Jawa Barat, 1956 Sekretaris DPP Pemuda Rakyat
Sebagai aktivis organisasi pemuda, ia dipercaya untuk mewakili Indonesia dalam berbagai pertemuan pemuda internasional, seperti antara lain di Beijing, Wina, Kairo, Santiago-Chili, dan mewakili Pemuda Rakyat dalam Gabungan Pemuda Demokratis Sedunia (GPDS) dalam kapasitas sebagai wakil presiden yang berkantor pusat di Budapest. Dalam kapasitas itu ia menghadiri berbagai kegiatan pemuda di Korea, India, Nepal, Sri Langka, Mesir, Maroko, Guinea, Mali, Senegal, Ghana, Jerman, Rumania, Denmark, Finlandia, Polandia, Albania, dan lain-lain. Mulai September 1961 melanjutkan studi di Fakultas Fisika Universitas Lomonosov Moskow.
Setelah Peristiwa 30 September 1965 paspornya dicabut oleh KBRI Moskow; 1967 dinyatakan persona non-grata oleh Pemerintah Sovyet karena memprotes kerja sama antar pemerintah Uni Sovyet dan pemerintah Indonesia di bawah rezim Soeharto. Sejak Februari 1967 meninggalkan Uni Sovyet dan bersama isteri dan dua anaknya bermukim di Tiongkok.
Sejumlah sajaknya dimuat dalam Di Negeri Orang, kumpulan sajak penyair eksil di Eropa Barat. Karya-karya yang sudah dibukukan: Asal Usul Teori Sosialisme, Marxisme Sampai Komune Paris; Bung Karno, Marxisme dan Pancasila (Pustaka Pena, 2001); “Peristiwa Madiun” PKI Korban Perdana Perang Dingin (Era Publisher, 2001); Bung Karno Korban Perang Dingin (Hasta Mitra, 2007); Kumpulan Puisi Jilid I Jelita Senandung Hidup (Ultimus, 2008) dan Jilid II Pelita Keajaiban Dunia (Ultimus, 2010); Marxisme Sebuah Kajian, Dinyatakan Punah Ternyata Kiprah, (Hasta Mitra, 2009); Peristiwa Madiun Realisasi Doktrin Truman di Asia (Hasta Mitra, 2010); Akar dan Dalang: Pembantaian Manusia Tak Berdosa dan Penggulingan Bung Karno (Ultimus, 2013); Sajak-Sajak Mao Zedong (Cipta Lestari, 2013); Pikir Itu Pelita Hati, Ilmu Berpikir Mengubah Dunia: dari Marxisme sampai Teori Deng Xiaoping (Ultimus, 2015); Jalan Sutera Abad 21 (Ultimus, 2016). Marxisme Sebuah Kajian, Dinyatakan Punah Ternyata Kiprah diterjemahkan dan terbit dalam bahasa Tionghoa dengan judul Makesi Zhuyi De Shijian Yu Fazhan oleh Penerbit Contemporary World Publisher, Beijing.. [Bil]
Leave a Reply
#Popular in this month
Popular
-
1Wawancara Dengan Dr Soebandrio, Kepala Badan Pusat Intelijen : Soeharto Memang PKI!
-
2Catatan Rahasia Sebelum Munculnya G30S [Secret]
-
3Surat dari Adi Rukun
-
4Laporan dan Rekomendasi Komnas HAM Tentang Peristiwa 1965 – 1966
-
5Penggalan Kepala Dipajang sepanjang Jalan
-
6Bedjo Untung: “Masalahnya di Jaksa Agung”
-
7Rocky Gerung: “Ketakutan Muncul Negara Komunis Sebenarnya Sudah Tak Ada”
-
8Tangan Mohammad Hatta Berlumuran Darah Dalam Peristiwa Madiun
-
9Jagal Gestok’65 Bandung Selatan Minta Maaf
-
10Segulung Kertas Kecil di Ubi Rebus
-
Korban pembersihan anti-komunis Indonesia memenang...
Bedjo Untung memenangkan pengakuan di Korea Selatan untuk pencarian... read more »
-
Afro-Asiaisme di Akademi Indonesia
Wildan Sena Utama | 10 Februari Empat tahun lalu, Carolien Stolte... read more »
-
Komitmen penegakan hukum dan HAM dipertanyakan
Temuan 346 lokasi kuburan massal korban tragedi 1965-66 dilaporkan YPKP... read more »
-
Seputar Proklamasi Kemerdekaan Kita
Kesaksian Soemarsono “…Ada cerita tentang Proklamasi... read more »
-
Sekilas Tempo Doeloe [3]
Oleh: Andreas JW Gagal Menyelamatkan Bung Amir Di tengah-tengah kerja... read more »
-
Sekilas Tempo Doeloe [1]
Oleh: Andreas JW Mengenal Alimin Kira-kira awal 1946, pimpinan Jawatan... read more »
-
Tangan Mohammad Hatta Berlumuran Darah Dalam Peris...
Oleh: Martin L Dinihari 19 September 1948, Brigade 29 yang... read more »
-
Perempuan Yogyakarta dalam Perjuangan
Nur Janti | 21 Aperil 2018; 14.00 wib Para perempuan Yogyakarta... read more »
Your comment?