Penggalian Kuburan Massal Wonosobo – Film Dokumenter Mass Grave, Digging Up The Cruelties

Sepotong Sejarah Yang Kelam – tempo.co
Sensitive truths – Katharine McGregor – Inside Indonesia
For those in attendance at the exhumation, the opening of this grave presented the first opportunity for them to witness evidence of the deaths of community members or relatives. Surviving family members wanted answers to questions that for almost forty years they had not been able to ask, such as where their own family members had been buried. For Sri, the woman who had contacted the YPKP, the recovery of her father’s remains brought some sense of closure and allowed her to rebury his remains respectfully.
Kisah pembongkaran makam itu bermula dari catatan bekas aktivis Gerwani Wonosobo Wardiyati alias Bu Kabul. Dalam masa pemenjaraannya, ia sempat dipekerjakan sebagai tukang bersih-bersih kantor tentara. Pada suatu hari, ia menemukan catatan 21 nama tahanan PKI asal Yogyakarta yang dihabisi pada 3 Maret 1966 di sebuah hutan kecil.
“Rekonsiliasi Kultural Tragedi 1965”, sebuah buku yang diterbitkan Masyarakat Santri untuk Advokasi Rakyat (Syarikat) pada 2016, mencatat kerangka manusia itu ditemukan dalam posisi telungkup. Selain menemukan tulang belulang, tim juga menemukan proyektil peluru, cincin kawin, sisir, kain dan lencana pegawai negeri.
Menurut Muhayati, dari penggalian itu juga ditemukan sebuah kancing celana jins. “Itu punya pak Ibnu Santoro,” kata dia. Ibnu adalah dosen UGM Yogyakarta. Ia baru seminggu pulang dari Amerika sebelum akhirnya tertangkap dan dipenjara. “Kalau bukan dari Amerika, tak mungkin ada kancing jins itu.”
Dari sekian kerangka yang ditemukan, ada satu tulang belulang perempuan. Tak salah lagi, itu milik Sri Muwarni, aktivis Gerwani Yogyakarta, yang namanya juga disebut dalam catatan Wardiyati.
Muwarni pernah menjabat anggota DPRD Gotong Royong DIY. Pada 26 Oktober 1965, namanya tercatat dalam 14 anggota DPRD-GR DIY asal Fraksi-PKI yang dipecat pimpinan dewan. Dalam dokumen yang didapat Beritagar.id, selain Muwarni juga ada Marlan dan Sudibyo. Dalam catatan Wardiyati, Marlan dan Sudibyo termasuk dalam 21 orang PKI yang dieksekusi di hutan Situkup
disalin dari Nestapa di balik gedung tua – lokadata
Your comment?