Peneliti Korban 1965 Sebut Nobar Film G 30 S PKI Bagus Diputar, Asal?..

1362 Viewed Redaksi 0 respond
Siswa siswi SMAN 9 Bandung nonton bareng film Pengkhianatan G30S PKI, di Gedung Indonesia Menggugat. TEMPO/Prima Mulia.
Siswa siswi SMAN 9 Bandung nonton bareng film Pengkhianatan G30S PKI, di Gedung Indonesia Menggugat. TEMPO/Prima Mulia.

Rabu, 20 September 2017 | 05:31 WIB

MADIUN – Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965 Madiun, Jawa Timur, Marsiswo Dirgantoro menyatakan TNI Angkatan Darat perlu melibatkan akademisi ketika mengajak masyarakat menonton kembali film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI. “Akademisi dalam hal ini adalah sejarawan,’’ kata dia, Selasa, 19 September 2017.

Sejarawan, menurut Marsiswo merupakan akses masuk untuk menyampaikan data dan fakta baru dari hasil penilitian akademis. Apalagi, sebagian cerita dari film yang disutradarai oleh Arifin C Noer itu dianggap tidak sesuai kondisi sesungguhnya.

“Film itu kembali diputar tidak apa-apa, asal dibarengi dengan diskusi-diskusi akademis,’’ ujar Irgan, panggilan akrab Marsiswo Dirgantoro.

Melalui diskusi itu, ia melanjutkan, dapat mencegah masyarakat menerima informasi yang kurang tepat dari film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI. “Akan lebih baik jika ada pembaharuan film, jadi tidak mengarak pada narasi tunggal. Biarkan narasi-narasi itu terbangung asal sesuai dengan data dan faktanya,’’ ia menjelaskan.

Rencana pemutaran film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI, menurut Irgan, sebagai bentuk kian terbukanya informasi di era reformasi. Ia berharap agar film-film dokumenter lain bertemakan Hak Asasi Manusia seperti ‘Senyap’ dan ‘Jagal’ juga dapat diputar bebas.

Pemutaran kembali film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI di seluruh jajaran TNI Angkatan Darat merupakan instruksi dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Gatot menegaskan telah mendapat izin dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk pemutaran film tersebut.

Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI diproduksi PFN pada era kepemimpinan Presiden Soeharto. Film yang dibuat pada 1984 itu disutradarai oleh Arifin C. Noer dan mengisahkan bagaimana PKI melakukan kudeta pada 30 September 1965. Di film ini juga diperlihatkan aksi tentara dalam menumpas PKI. Namun, sejak era reformasi film layar lebar yang rutin diputar TVRI saban akhir September itu tidak lagi ditayangkan.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Sumber: Tempo.Co

Don't miss the stories follow YPKP 1965 and let's be smart!
Loading...
0/5 - 0
You need login to vote.
Kapolda Jakarta, Kapolres Jakarta Pusat, Dandim Jakarta Pusat, serta sejumlah tokoh perwakilan massa pengepung LBH/YLBHI. [BBC INDONESIA]

‘Pembiaran’ polisi dan ‘legitimasi’ gebuk PKI di insiden LBH Jakarta

Hos Tjokroaminoto. Foto/istimewa

H.O.S. Tjokroaminoto Memadukan Islam dan Sosialisme

Related posts
Your comment?
Leave a Reply