Bukit-bukit kuburan massal

January 11, 2018
Dulu, waktu saya masih SMA, ada sebuah bukit di kota saya yang dijuluki dengan Bukit Tengkorak. Anak-anak pecinta alam sering membicarakannya, tanpa mereka tahu apa asal-usulnya. Bukit itu tidak dianjurkan didaki oleh anak-anak kecil, karena dianggap angker.
Awalnya, saya tak tahu apa maksud bukit tengkorak itu. Mungkinkah itu ada kaitan dengan legenda pahlawan lokal. Mungkin saja, musuh legenda cerita fiksi anak-anak seperti Wiro Sableng tinggal di situ, pikir saya.
Tapi setelah saya beranjak lebih dewasa, saya menyadari, bukit itu memang mencerminkan namanya. Tengkorak.
Seperti juga Bukit Sempenan yang berada dekat kampung King Al Ghozali ini, bukit itu kemungkinan besar terkait dengan peristiwa berdarah seperti pembunuhan massal tahun 1965.
Di mana, para algojo menggali lubang-lubang untuk menanam korbannya.
Kisah Kim ini mengingatkan saya tentang banyaknya bukit tengkorak yang mungkin belum diteliti dan didaftar sebagai kuburan massal korban genosida 1965. Tentu saja, itu karena selama ini negara belum mau mengakui peristiwa yang merenggut 500 ribu-3 juta simpatisan Partai Komunis Indonesia, loyalis Sukarno, atau mereka yang sekedar dituduh sebagai simpatisan dan loyalis.
Setidaknya menurut Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YKPP 65/66) ada 122 lokasi kuburan massal* yang tersebar di seluruh Indonesia dengan perkiraan 13.999 jasad di dalamnya. Data itu sudah diserahkankan kepada Luhut Binsar Panjaitan, dulu menjabat menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan. Hingga hari ini, tak jelas mau diapakan daftar kuburan massal itu oleh pemerintah.
Seandainya ada pengakuan dari pemerintah, mungkin bukit itu tak lagi kita sebut sebagai tengkorak yang angker, tapi sebagai kuburan massal yang suci yang perlu kita ziarahi untuk mengenang para korban. Sehingga kita bisa belajar dari masa lalu.
Semoga tulisan King ini menjadi pencerah tentang banyaknya kuburan massal yang harus kita rawat bukan kita jauhi karena mitos angker tadi.
Selamat membaca,
Febro
Sumber: TinyLetter.Com
Catatan buat Febro: Bahwa sampai pekan kedua awal 2018 ini jumlah titik kuburan massal korban tragedi 65, telah bertambah jumlahnya jadi 138 titik (telah dilaporkan ke Komnas HAM) dan hari ini jumlah itu bertambah jadi 162 titik kuburan massal..
Your comment?